Sandiaz Yudhasmara, Widodo Judarwanto
Gangguan gastrointestinal fungsional (functional gastrointestinal disorders/FGIDs) pada anak dan remaja merupakan kondisi yang sering ditemui dalam praktik klinis. FGIDs ditandai dengan adanya gejala gastrointestinal yang tidak dapat dijelaskan oleh kelainan organik, inflamasi, metabolik, atau neoplastik setelah evaluasi medis yang memadai. Dalam Rome IV, pendekatan diagnosis FGIDs lebih menekankan pada gejala berbasis, dengan menghilangkan kebutuhan untuk menyingkirkan bukti penyakit organik secara menyeluruh. Salah satu subkategori penting dalam FGIDs adalah gangguan mual dan muntah fungsional, yang mencakup sindrom muntah siklik, mual fungsional, muntah fungsional, sindrom ruminasi, dan aerofagia.
Mual dan muntah fungsional dapat berdampak signifikan pada kualitas hidup anak dan remaja. Kondisi ini sering kali memerlukan pendekatan multidisiplin yang melibatkan evaluasi klinis, terapi farmakologis, dan intervensi non-farmakologis. Artikel ini akan membahas patofisiologi, tanda dan gejala, serta penanganan gangguan mual dan muntah fungsional berdasarkan rekomendasi Rome IV.
Tabel Tanda dan Gejala
Gangguan | Tanda dan Gejala Utama |
---|---|
Sindrom muntah siklik | Episode muntah berulang, sering kali dengan pola yang dapat diprediksi; mual berat. |
Mual fungsional | Perasaan mual terus-menerus tanpa muntah yang jelas. |
Muntah fungsional | Muntah berulang tanpa penyebab organik yang dapat diidentifikasi. |
Sindrom ruminasi | Regurgitasi makanan yang baru saja dimakan, sering tanpa usaha muntah aktif. |
Aerofagia | Menelan udara berlebihan yang menyebabkan distensi abdomen dan sendawa berulang. |
Tabel Penanganan
Pendekatan | Deskripsi |
Evaluasi klinis | Riwayat medis yang lengkap dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi gejala dan pencetus. |
Terapi farmakologis | Obat antimual (ondansetron), antidepresan dosis rendah (amitryptiline), atau prokinetik. |
Intervensi non-farmakologis | Konseling psikologis (CBT), terapi relaksasi, dan modifikasi pola makan. |
Edukasi keluarga | Memberikan pemahaman tentang kondisi dan dukungan dalam manajemen gejala. |
Penutup
Gangguan gastrointestinal fungsional, khususnya mual dan muntah fungsional, merupakan tantangan klinis yang memerlukan pendekatan komprehensif. Diagnosis berbasis gejala yang direkomendasikan oleh Rome IV memberikan kerangka kerja yang lebih jelas bagi klinisi untuk menangani kondisi ini tanpa harus melakukan pemeriksaan invasif yang tidak perlu.
Penanganan yang efektif membutuhkan kombinasi antara evaluasi medis yang cermat, terapi farmakologis yang sesuai, serta pendekatan non-farmakologis yang melibatkan keluarga. Dengan pendekatan multidisiplin, kualitas hidup anak dan remaja dengan FGIDs dapat ditingkatkan secara signifikan.
Daftar Pustaka
- Hyams, J. S., et al. (2016). “Functional Gastrointestinal Disorders in Children and Adolescents.” Journal of Pediatric Gastroenterology and Nutrition, 62(5), 748-761.
- Drossman, D. A., & Hasler, W. L. (2016). “Rome IV—Functional GI Disorders: Disorders of Gut-Brain Interaction.” Gastroenterology, 150(6), 1257-1261.
- Robin, S. G., et al. (2018). “Prevalence of Pediatric Functional Gastrointestinal Disorders Utilizing the Rome IV Criteria.” Journal of Pediatrics, 195, 134-139.
Leave a Reply