DOKTERPEDIATRI

Parenting Cermat, Anak Sehat

10 Ciri Anak Shalih dan Sehat di Era Modern Menurut Islam dan Sains Kesehatan Anak Terkini

Pendidikan anak dalam Islam sangat menekankan pembentukan akhlak yang baik, ketaatan kepada Allah, dan kesehatan fisik yang optimal. Anak shalih bukan hanya anak yang memiliki keimanan dan akhlak mulia, tetapi juga anak yang sehat secara fisik dan mental. Dalam era modern ini, di tengah kemajuan teknologi dan pengaruh budaya global, mendidik anak menjadi pribadi yang shalih dan sehat adalah tantangan besar. Namun, dengan mengacu pada prinsip-prinsip dasar dalam Islam dan kedokteran anak terkini, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik, taat kepada Allah, serta sehat secara fisik dan mental.

Di dalam Islam, pendidikan anak tidak hanya terbatas pada aspek agama, tetapi juga mencakup kesehatan jasmani dan rohani. Rasulullah ﷺ bersabda: “Kesehatan adalah nikmat yang sangat besar. Tidak ada yang lebih berharga daripada kesehatan” (HR. Bukhari). Oleh karena itu, menjaga kesehatan anak adalah bagian dari tanggung jawab orang tua yang harus diimbangi dengan pendidikan agama yang benar. Pendidikan yang holistik, yang mencakup keduanya, akan menghasilkan anak-anak yang tidak hanya cerdas dalam ilmu agama, tetapi juga memiliki tubuh yang sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan hidup.

10 ciri anak shalih dan sehat sesuai dengan ajaran Islam dan kedokteran anak terkini:


  1. Taat kepada Allah dan Rasul-Nya  Anak shalih adalah anak yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya” (QS. Al-Ahzab [33]: 36). Taat kepada Allah dan Rasul-Nya mencakup ketaatan dalam beribadah, seperti shalat, puasa, dan zakat, serta dalam kehidupan sehari-hari. Ketaatan ini juga mencakup penerapan nilai-nilai Islam dalam akhlak, seperti kejujuran, kesabaran, dan rasa hormat kepada orang tua.
  2. Menjaga Shalat dengan Khusyuk  Shalat adalah tiang agama, dan anak shalih akan menjaga shalatnya dengan khusyuk dan tepat waktu. Rasulullah ﷺ bersabda: “Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka jika tidak melaksanakannya ketika berumur sepuluh tahun” (HR. Abu Dawud, no. 495). Dalam kedokteran anak terkini, kebiasaan shalat yang teratur dapat mengajarkan disiplin dan memperkuat hubungan spiritual, yang berpengaruh positif pada kesehatan mental anak.
  3. Berakhlak Mulia  Anak shalih memiliki akhlak yang baik, baik terhadap orang tua, sesama, maupun lingkungan sekitar. Rasulullah ﷺ bersabda: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR. Ahmad, no. 19797). Akhlak yang baik tidak hanya mencakup perilaku yang sopan dan santun, tetapi juga melibatkan pengendalian diri, seperti kesabaran dan ketekunan, yang penting untuk perkembangan mental anak. Akhlak yang baik juga berhubungan dengan kesehatan emosional anak, yang dapat mengurangi stres dan kecemasan.
  4. Menyayangi Sesama  Anak shalih adalah anak yang peduli dan menyayangi sesama, baik teman, keluarga, maupun orang yang lebih tua. Rasulullah ﷺ bersabda: “Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi” (HR. Bukhari, no. 5997). Mengajarkan rasa empati dan kasih sayang kepada anak tidak hanya memperkuat ikatan sosial, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan mental mereka, karena hubungan yang sehat dapat mengurangi risiko depresi dan kecemasan.
  5. Menghormati Orang Tua  Anak yang shalih akan selalu menghormati dan berbakti kepada orang tua. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah” (QS. Luqman [31]: 14). Menghormati orang tua adalah salah satu nilai utama dalam Islam yang membentuk karakter anak. Secara psikologis, anak yang menghormati orang tua cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih baik dan lebih mampu mengelola stres.
  6. Mencintai Ilmu dan Mencari Pengetahuan  Anak shalih adalah anak yang gemar belajar dan mencari ilmu. Rasulullah ﷺ bersabda: “Mencari ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim” (HR. Ibn Majah, no. 224). Kecintaan terhadap ilmu tidak hanya mencakup ilmu agama, tetapi juga ilmu pengetahuan umum yang berguna bagi kehidupan. Dalam kedokteran anak, stimulasi mental yang baik sejak dini melalui pembelajaran dapat meningkatkan perkembangan otak dan kecerdasan anak.
  7. Bersikap Sabar dan Tawakal  Anak yang shalih akan memiliki sifat sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar” (QS. Al-Anfal [8]: 46). Sifat sabar mengajarkan anak untuk tidak mudah putus asa dan menghadapi kesulitan dengan tenang. Hal ini juga penting untuk kesehatan mental, karena anak yang sabar lebih mampu mengelola emosi dan stres.
  8. Memiliki Rasa Tanggung Jawab  Anak shalih adalah anak yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya, keluarga, dan masyarakat. Rasulullah ﷺ bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya” (HR. Bukhari, no. 893). Anak yang memiliki rasa tanggung jawab cenderung lebih mandiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi, yang berkontribusi pada perkembangan psikologis yang sehat.
  9. Menjaga Kebersihan dan Kesehatan  Anak yang shalih akan menjaga kebersihan dan kesehatan dirinya. Rasulullah ﷺ bersabda: “Kebersihan adalah sebagian dari iman” (HR. Muslim, no. 223). Kebiasaan menjaga kebersihan, seperti mencuci tangan dan menjaga kebersihan lingkungan, sangat penting untuk mencegah penyakit dan menjaga kesehatan fisik anak. Dalam kedokteran anak, kebersihan yang baik dapat mencegah infeksi dan masalah kesehatan lainnya.
  10. Berani Mengatakan yang Benar  Anak shalih adalah anak yang berani mengatakan yang benar meskipun itu sulit. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman: “Dan katakanlah kepada mereka perkataan yang baik” (QS. Al-Ahzab [33]: 70). Keberanian untuk berbicara jujur dan menyampaikan kebenaran mengajarkan anak untuk memiliki integritas yang tinggi. Ini juga berhubungan dengan kesehatan mental, karena anak yang berani mengungkapkan perasaan dan pendapatnya akan lebih mudah mengatasi tekanan sosial dan emosional.

Penutup dan Saran

Mendidik anak untuk menjadi shalih dan sehat adalah tugas yang mulia bagi setiap orang tua. Menggabungkan prinsip-prinsip pendidikan Islam dengan perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental anak akan menghasilkan generasi yang tidak hanya taat kepada Allah, tetapi juga sehat secara jasmani dan rohani. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik, mendidik dengan penuh kasih sayang, dan memperhatikan perkembangan fisik serta psikologis anak.

Selain itu, penting juga bagi orang tua untuk memastikan anak-anak mendapatkan pendidikan yang seimbang antara agama dan pengetahuan umum. Dengan demikian, anak-anak akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang baik, serta mampu menjaga kesehatan tubuh dan pikiran mereka. Dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks, anak-anak yang shalih dan sehat akan menjadi generasi yang mampu berkontribusi positif bagi umat dan bangsa.

Sebagai langkah ke depan, orang tua dapat bekerja sama dengan pendidik, tenaga medis, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perkembangan anak. Pendidikan yang baik, pengasuhan yang penuh perhatian, dan perhatian terhadap kesehatan fisik dan mental anak akan membawa kebahagiaan dunia dan akhirat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *