Sandiaz Yudhasmara
Glaukoma kongenital adalah salah satu bentuk glaukoma yang jarang terjadi namun serius, di mana tekanan intraokular yang tinggi pada mata sudah ada sejak lahir atau berkembang pada usia dini. Kondisi ini terjadi akibat gangguan pada perkembangan sudut anterior mata, yang menyebabkan gangguan aliran cairan mata (aqueous humor) dan peningkatan tekanan intraokular. Jika tidak ditangani, glaukoma kongenital dapat menyebabkan kerusakan permanen pada saraf optik dan kebutaan.
Pada anak-anak, glaukoma kongenital sering kali tidak terdiagnosis dini karena gejalanya bisa ringan atau sulit dikenali. Orang tua perlu waspada terhadap tanda-tanda seperti pembesaran kornea, mata berair, dan sensitivitas terhadap cahaya. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang, termasuk kehilangan penglihatan permanen.
Glaukoma kongenital memerlukan pendekatan multidisiplin dalam diagnosis dan pengelolaan, termasuk pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata. Dengan intervensi yang tepat, banyak anak dengan glaukoma kongenital dapat mempertahankan penglihatan yang baik dan menjalani kehidupan yang produktif.
Penyebab Glaukoma Kongenital
- Kelainan Genetik: Mutasi gen seperti CYP1B1 yang berperan dalam perkembangan sudut anterior mata.
- Gangguan Perkembangan Mata: Kelainan pada trabecular meshwork atau kanal Schlemm yang menghambat aliran aqueous humor.
- Faktor Keturunan: Riwayat keluarga dengan glaukoma kongenital meningkatkan risiko pada anak.
- Infeksi atau Trauma: Infeksi intrauterin atau cedera mata pada masa awal kehidupan.
Tanda dan Gejala Glaukoma Kongenital
Tanda dan gejala glaukoma kongenital dapat berbeda berdasarkan usia anak. Berikut adalah tabel tanda dan gejala berdasarkan usia:
Usia Anak | Tanda dan Gejala |
---|---|
Bayi | Pembesaran kornea, mata berair, fotofobia (sensitivitas terhadap cahaya), kornea keruh. |
Balita | Penglihatan buram, sering menggosok mata, pembesaran bola mata (buphthalmos). |
Anak Usia Sekolah | Sakit kepala, kesulitan melihat papan tulis, penglihatan kabur, sering menutup satu mata. |
Remaja | Nyeri mata, gangguan penglihatan yang progresif, penglihatan seperti lingkaran pelangi di sekitar cahaya. |
Penanganan Glaukoma Kongenital
- Operasi: Merupakan pengobatan utama, seperti goniotomy atau trabeculotomy untuk memperbaiki aliran aqueous humor.
- Obat-obatan: Penggunaan tetes mata untuk menurunkan tekanan intraokular, seperti beta-blocker atau prostaglandin analogs.
- Pemeriksaan Rutin: Pemantauan tekanan intraokular dan fungsi visual secara berkala oleh dokter spesialis mata.
- Rehabilitasi Visual: Dukungan untuk meningkatkan fungsi penglihatan jika terjadi kerusakan permanen.
- Pendekatan Multidisiplin: Melibatkan dokter mata, terapis visual, dan konselor untuk mendukung kualitas hidup anak.
Penutup Glaukoma kongenital adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis segera untuk mencegah kerusakan penglihatan permanen. Dengan diagnosis dini dan penanganan yang tepat, banyak anak dapat mempertahankan penglihatan yang baik dan menjalani kehidupan yang produktif. Orang tua dan pendidik memiliki peran penting dalam mengenali tanda-tanda awal dan mencari bantuan medis.
Daftar Pustaka
- Shields, M. B. (2008). Textbook of Glaucoma. Lippincott Williams & Wilkins.
- Weinreb, R. N., & Khaw, P. T. (2004). Primary congenital glaucoma. The Lancet, 363(9422), 1711-1720.
- American Academy of Ophthalmology. (2021). Congenital Glaucoma: Diagnosis and Management. AAO Guidelines.
- Papadopoulos, M., et al. (2007). Treatment outcomes in congenital glaucoma: A review. Journal of AAPOS, 11(2), 175-180.
- Elder, M. J. (1994). Congenital glaucoma in the developing world. Eye, 8(4), 422-429.
Leave a Reply