DOKTERPEDIATRI

Parenting Cermat, Anak Sehat

Tahapan Perkembangan Pendengaran Normal Pada Bayi: Stimulasi, Gangguan dan Red Flag

Audi Yudhasmara, Widodo Judarwanto

Pendengaran merupakan salah satu indera penting yang berperan besar dalam perkembangan komunikasi dan bahasa seorang bayi. Sejak dalam kandungan, bayi sudah mulai mendengar suara dari luar, terutama suara ibunya. Setelah lahir, pendengaran terus berkembang seiring pertumbuhan dan stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Perkembangan pendengaran yang normal memungkinkan bayi merespons suara, mengenali bahasa, dan pada akhirnya berbicara. Oleh karena itu, penting bagi orang tua dan tenaga kesehatan untuk memahami tahapan perkembangan pendengaran bayi guna memastikan tidak ada gangguan yang menghambat proses tersebut.

Dalam perjalanan perkembangannya, bayi mengalami beberapa tahapan pendengaran yang dapat diamati sesuai usia. Jika terjadi penyimpangan atau keterlambatan dalam merespons suara, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan pendengaran yang perlu ditangani lebih lanjut. Dengan pemantauan dan stimulasi yang tepat, perkembangan pendengaran bayi dapat dioptimalkan untuk mendukung tumbuh kembang yang sehat.


Tahapan Perkembangan Pendengaran Bayi

Usia Bayi Tahapan Normal
0-3 bulan Merespons suara keras dengan refleks kaget, tenang saat mendengar suara lembut, mulai mengenali suara ibu.
4-6 bulan Menoleh ke arah suara, merespons suara dengan vokalisasi, tertawa saat mendengar suara yang menyenangkan.
7-9 bulan Mengenali suara familiar, merespons saat dipanggil namanya, mulai menirukan suara.
10-12 bulan Mengerti beberapa kata sederhana, merespons perintah sederhana, mencoba mengucapkan kata-kata pertama.

Penjelasan Tahapan Pendengaran Bayi

  • 0-3 bulan: Bayi baru lahir memiliki refleks kaget atau menangis ketika mendengar suara keras secara tiba-tiba. Selain itu, mereka juga menunjukkan respons dengan menjadi lebih tenang saat mendengar suara yang lembut, terutama suara ibu yang sudah mereka kenali sejak dalam kandungan.
  • 4-6 bulan: Pada usia ini, bayi mulai menunjukkan kemampuan lebih dalam merespons suara. Mereka akan menoleh ke arah sumber suara dan mulai mengoceh atau mengeluarkan vokalisasi sebagai respons terhadap suara yang mereka dengar.
  • 7-9 bulan: Bayi mulai mengenali suara yang lebih spesifik, seperti suara anggota keluarga yang sering berinteraksi dengannya. Mereka juga menunjukkan reaksi saat dipanggil namanya dan mulai menirukan beberapa suara yang mereka dengar.
  • 10-12 bulan: Pada tahap ini, bayi mulai memahami kata-kata sederhana seperti “mama” atau “papa” dan dapat merespons perintah sederhana. Mereka juga mulai mencoba berbicara dengan kata-kata yang lebih jelas.

Stimulasi Pendengaran Sesuai Usia

  • 0-3 bulan: Berbicara dengan suara lembut, memperdengarkan lagu-lagu yang menenangkan, menggunakan mainan berbunyi.
  • 4-6 bulan: Mengajak bayi berbicara dengan berbagai nada suara, memberikan mainan berbunyi untuk merangsang reaksi.
  • 7-9 bulan: Bermain cilukba, memanggil namanya dari berbagai arah, membacakan cerita dengan intonasi menarik.
  • 10-12 bulan: Memberikan perintah sederhana, menyanyikan lagu-lagu interaktif, mengajak bermain dengan suara-suara hewan atau benda.

Gejala Gangguan Pendengaran pada Bayi

  • Tidak kaget atau bereaksi terhadap suara keras.
  • Tidak menoleh ke arah suara pada usia 4-6 bulan.
  • Tidak merespons saat dipanggil pada usia 7-9 bulan.
  • Tidak mulai mengucapkan kata-kata sederhana pada usia 10-12 bulan.
  • Lebih banyak menggunakan gerakan daripada suara untuk berkomunikasi.

Red Flag Gangguan Pendengaran pada Bayi

  • Bayi tidak menunjukkan reaksi terhadap suara sejak lahir.
  • Tidak ada vokalisasi atau ocehan hingga usia 6 bulan.
  • Tidak bereaksi terhadap suara yang familiar atau tidak menoleh ke arah suara hingga usia 9 bulan.
  • Tidak mulai berbicara atau memahami kata-kata sederhana pada usia 12 bulan.

Kesimpulan
Pendengaran merupakan aspek penting dalam perkembangan komunikasi dan bahasa bayi. Pemantauan perkembangan pendengaran sesuai tahapan usia sangat diperlukan untuk memastikan bahwa bayi memiliki pendengaran yang normal. Jika ditemukan tanda-tanda gangguan, deteksi dini dan intervensi yang tepat sangat diperlukan untuk mencegah keterlambatan perkembangan bicara dan bahasa. Dengan stimulasi yang tepat, bayi dapat mencapai perkembangan pendengaran yang optimal.


Daftar Pustaka

  1. American Speech-Language-Hearing Association (ASHA). (2024). Infant Hearing Development and Disorders.
  2. World Health Organization (WHO). (2023). Early Detection of Hearing Impairment in Infants and Young Children.
  3. National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD). (2023). Hearing and Speech Development in Babies.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *