Sandiaz Yudhasmara, Widodo Judarwanto
Nyeri perut kronis adalah masalah yang sering ditemukan dalam praktik pediatri. Sebagian besar kasus ini memenuhi kriteria Rome IV untuk gangguan nyeri perut fungsional (Functional Abdominal Pain Disorders atau FAPDs). Meski sering dianggap ringan, FAPDs dapat menyebabkan dampak serius pada kualitas hidup anak. Berdasarkan data global, prevalensi FAPDs mencapai 13,5%, menjadikannya masalah kesehatan yang signifikan di seluruh dunia.
FAPDs memiliki berbagai faktor risiko dan mekanisme patofisiologi yang kompleks. Faktor-faktor seperti peristiwa stres, perlakuan buruk pada anak, hipersensitivitas viseral, gangguan motilitas gastrointestinal, dan perubahan mikrobiota usus berkontribusi terhadap kondisi ini. Selain itu, interaksi antara faktor lingkungan dan genetik melalui mekanisme epigenetik turut memperumit patofisiologi FAPDs. Diagnosis FAPDs umumnya dilakukan berdasarkan evaluasi klinis, sementara intervensi farmakologis sering kali tidak memberikan hasil yang memadai dalam meredakan gejala.
Pendekatan nonfarmakologis, seperti hipnoterapi dan terapi perilaku kognitif, telah terbukti efektif baik dalam jangka pendek maupun panjang untuk mengurangi nyeri pada anak dengan FAPDs. Namun, metode ini membutuhkan waktu, tenaga ahli, dan sumber daya yang memadai, sehingga belum tersedia secara luas di tingkat pelayanan dasar. Oleh karena itu, kolaborasi antara klinisi dan peneliti sangat penting untuk menemukan modalitas terapi yang lebih praktis dan efektif guna meningkatkan kualitas perawatan bagi anak-anak dengan FAPDs.
Functional Abdominal Pain Disorders (FAPDs) adalah kelompok gangguan saluran cerna fungsional yang ditandai oleh nyeri perut kronis tanpa adanya penyebab organik yang jelas. Istilah ini mencakup berbagai kondisi seperti Functional Dyspepsia (FD), Irritable Bowel Syndrome (IBS), Abdominal Migraine, dan Functional Abdominal Pain-Not Otherwise Specified (FAP-NOS). Perubahan dalam terminologi dari Rome III ke Rome IV menekankan pentingnya membedakan setiap subtipe FAPD untuk tujuan klinis dan penelitian. Studi menunjukkan bahwa sering kali terdapat tumpang tindih antara beberapa jenis FAPD pada pasien yang sama.
Gangguan ini sering ditemukan pada anak-anak dan remaja, dengan prevalensi yang bervariasi di berbagai negara. Selain nyeri perut, pasien juga dapat mengalami gejala lain seperti mual, muntah, atau perubahan pola buang air besar. Penyebab FAPDs melibatkan interaksi kompleks antara gangguan pada sumbu otak-usus, hipersensitivitas visceral, dan faktor psikososial. Diagnosis FAPDs seringkali bersifat klinis dan memerlukan eksklusi penyebab organik melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang jika diperlukan.
Tanda dan Gejala
Berikut adalah tanda dan gejala umum dari beberapa jenis FAPDs:
Jenis FAPDs | Tanda dan Gejala Utama |
---|---|
Functional Dyspepsia (FD) | Nyeri atau ketidaknyamanan di perut bagian atas, mual, kembung, cepat kenyang. |
Irritable Bowel Syndrome (IBS) | Nyeri perut yang terkait dengan perubahan konsistensi atau frekuensi tinja. |
Abdominal Migraine | Nyeri perut episodik yang parah, mual, muntah, pucat, sering kali dipicu oleh stres. |
FAP-NOS | Nyeri perut kronis yang tidak memenuhi kriteria untuk FD, IBS, atau Abdominal Migraine. |
Penanganan
Penanganan FAPDs melibatkan pendekatan multidisiplin yang mencakup intervensi medis, diet, dan psikososial:
- Intervensi Medis:
- Obat penghambat asam seperti proton pump inhibitors (PPI) untuk FD.
- Probiotik dan serat untuk IBS.
- Antispasmodik atau antidepresan dosis rendah seperti amitriptyline untuk nyeri kronis.
- Obat antimigrain seperti pizotifen untuk Abdominal Migraine.
- Modifikasi Diet:
- Menghindari makanan pemicu seperti makanan berlemak, pedas, atau mengandung kafein.
- Diet rendah fermentable oligosaccharides, disaccharides, monosaccharides, and polyols (FODMAP) untuk IBS.
- Intervensi Psikososial:
- Terapi perilaku kognitif (CBT) untuk meningkatkan kemampuan mengatasi nyeri.
- Hipnoterapi untuk mengurangi hipersensitivitas visceral.
- Pendekatan Lain:
- Latihan fisik teratur untuk mengurangi stres.
- Dukungan keluarga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Daftar Pustaka
- Hyams JS, Di Lorenzo C, Saps M, et al. Functional abdominal pain disorders in children: A clinical review. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2016.
- Drossman DA. Functional gastrointestinal disorders: History, pathophysiology, clinical features, and Rome IV. Gastroenterology. 2016.
- van Tilburg MA, Hyman PE, Walker LS, et al. Prevalence, mechanisms, and management of functional abdominal pain in children. Nat Rev Gastroenterol Hepatol. 2015.
- Saps M, Nichols-Vinueza DX, Rosen JM, et al. Functional abdominal pain in children: Management strategies. Curr Gastroenterol Rep. 2018.
- Rome IV Pediatric Committee. Rome IV criteria for functional gastrointestinal disorders in children. Gastroenterology. 2016.
Leave a Reply